Minggu, 27 Juni 2010

Tanaman Nilam

Tanaman Nilam ( pogostemon Chablin Bent ) adalah tanaman perdu wangi, atau tanaman semak yang daunnya halus berbulu bagai beledru dengan bentuk bulat lonjong pada pangkal daun dan pada sisi ujungnya bergerigi dengan warna hijau keunguan yang mengelilingi daun bagian bawah dan sekeliling ranting dimana batang hampir berbentuk segi empat, serta setiap daun selalu berpasangan saling berlawanan, hasil produksi tanaman ini setelah masa pertumbuhan diawali tanaman sekitar 6-7 bulan, dapat dilakukan pemanenan seterusya daun tersebut dikeringkan diolah lebih lanjut melalui proses destilasi/penyulingan daun kering agar diperoleh suatu produk yang dinamakan Minyak Nilam (patchouli oil), sebagai saklah satu kelompok dari minyak Asiri (Atsiri oil).

Berangkat dari pengelaman yang dihadapi negara kita dalam beberapa tahun-tahun terakhir ini terkait pada kondisi ekonomi dengan terpaan krisis yang menggoyahkan sendi-sendi kehidupan masyarakata secara keseluruh,namun sektor perkebunan terutama hasil produk Nilam (minyak Nilam) menghasilakan minyak asiri diantaranya Nilam senantiasa berada dalam keadaan relatif stabil dan tetap berjalan dengan baik dan kontinyu. Pada tahun 19998 ketika produck domestic bruto (PDB) Indonesia mengalami kontraksi pada angka -13,13% , ternyata sektor pertanian dan perkebunan tumbuh positif dengan angka 0,88%, memasuki tahun 2003 PDB sektor perkebunan tumbuh 5,02% lebih tinggi dari priode rata-rata masa krisis sebesar 4,30% berarti sektor ini tangguh yaitu menghadapi segala goncangan, baik yang di timbulkan oleh kondisi ekonomi, sosial maupun politik. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa sektor pertanian/ perkebunan lebih layak dijadikan sebagai fokus utama pembangunan ekonomi ketimbang sektor industri, namun sebagai komplemen dari pembangunan berbasis pertanian/ perkebunan, maka di upayakan agar pembangunan pertanian/perkebunan dapat terintegrasi dengan pembangunan agroindustri. Minyak Nilam merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan terbesar dari kelompok minyak asiri dan penyumbang devisa terbesar, walaupun belum terkenal secara meluas di Indonesia, tetapi cukup populer dipasaran Internasional.

Hampir sebagian besar pasar menjualan Minyak Nilam dari Indonesia diserap oleh pasar ekspor, kondisi ini beralasan karena kebutuhan Dunia akan Minyak Nilam memang sangat besar sekitar1.200 ton pertahunnya dan sekitar 70% kebutuhan tersebut diproduksi dan diekspor dari Indonesia, itupun baru dapat dipenuhi sekitar 15% dari kebutuhan Dunia, berarti ada peluang besar yang potensil dan prospektif dari pasar Minyak Nilam ini yang dapat dicreate dan dimanfaatkan secara optimal.

Produk Minyak Nilam Indonesia sangat disukai oleh importir mancanegera disebabkan faktor kualita, aroma dan kandungan yang dimiliki terbaik di dunia, dan sekitar 18 negara importir yang selama ini menyerap pasar Minyak Nilam yang berasal dari Indonesia.

Minyak Nilam ini dibutuhkan oleh berbagai produsen pabrik industri karena digunakan untuk bahan baku utama industri parfum (wewangian), industri, kosmetik, farmasi, pengawetan barang, bahan compound, aroama terapi dan kebutuhan industri kimia lainya.

Tanaman ini di budidayakan dengan stek dan termasuk tanaman yang mudah tumbuh serta mampu menciptakan iklim mikro lingkungan dari daerah yang kering dan tandus menjadi lahan yang produktif.

Teknik budidaya dan pengolahannyapun sederhana dan mudah untuk dikembangkan sehingga dapat meningkat penghasilan dan mendukung pengembangan wilayah serta meningkatkan drajat kesejahteraan pengelolaan dan merupakan salah satu trobosan konsep alternative pemberdayaan ekonomi masyarakat.